12.07.2010

Entahlah


Entahlah. Bila kau bertanya ada apa denganku? Aku pun tak tahu jawabannya. Aku tak tahu mengapa aku jadi seperti ini. Sesungguhnya akupun ingin hidupku kembali “normal” seperti dulu. Ingin kembali tersenyum dan tertawa seperti dulu. Hidup berbaur dengan yang lain seperti dulu. Sebelum aku menjadi seperti ini.

Seharusnya, aku merasa senang mendapat panggilan itu. Tapi kenyataanya tak begitu. Jantungku memang berdegup kencang, tapi justru hatiku terasa bimbang. Seperti ada yang mengganjal. Seperti ingin menolak kembali. Ada apa denganku?

Kini hidupku seperti tertawan. Tertawan dan terperangkap dalam dimensi lain. Ragaku memang masih disini. Di dunia ini. Tapi sepertinya tidak dengan jiwaku. Melayang jauh entah kemana. Melayang ke dunia yang sepertinya terasa lebih indah untuknya. Di dunia itu aku dapat melakukan apapun yang aku mau. Tak perlu cemas ada yang tersakiti. Karena aku yang jadi pengatur disana. Aku yang menentukan siapa saja yang boleh masuk kesana. Tak perlu memikirkan apapun. Karena semua tersedia disana. Apa yang aku mau ada disana. Tak perlu memikirkan bagaimana caranya menyapa. Karena aku dikenal semua orang yang ada disana. mereka yang akan menyapaku terlebih dulu. Disanapun aku bebas berekspresi. Menjadi diriku yang kumau tanpa memperhatikan pendangan orang. Aku nyaman berada disana. Tak ingin pergi dari sana. Dunia itu duniaku.

Karena itu kini kuterbuai indahnya mimpi. Dan tak berniat sedikitpun untuk terbangun. Karena aku tak siap untuk tersakiti kembali. Tak siap menatap mereka kembali. Tak siap menjadi diriku yang dulu. Aku ingin selamanya disana. Tapi aku tahu itu tak mungkin. Tak mungkin selamanya aku hidup disana.

Aku tahu yang harus kulakukan sekarang adalah berusaha untuk terbangun. Menjatuhkan diriku dari ketinggian untuk terbangun dari mimpi ini. Bangun dan menata kembali hidupku yang berantakan karena telah terlena akan indah dan manisnya mimpi.

Aku tahu. Aku harus bangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar