11.10.2011

Tentang Dia

Orang-orang boleh datang, pergi atau bahkan kembali.
Tapi aku, akan tetap bertahan. 
Menunggu di sini. Menanti hingga senja datang. 
Tetap terus berdiri menatapi perubahan.

Yang mulanya terang, hingga berubah menjadi jingga.
Dari yang sangat terik menusuk berganti menjadi sejuk.
Hingga akhirnya dia tergelincir pergi. 
Menjadikan semua begitu pekat.
Tapi tak lupa mengirimkan pengganti. 
Agar dunia sedikit bercahaya.

Di sini menjadi begitu sunyi. Sepi.
Semua orang lelah. Mereka terlelap.
Tanpa pernah tahu apakah besok dia akan kembali. 


Tapi aku begitu resah. Mencoba untuk tak terpejam.
Aku takut. Mimpi di malam itu membuatku takut.
Tak ingin itu menjadi nyata.
Namun, aku juga letih seperti mereka.
Hingga tanpa sadar aku lelap juga akhirnya.


Dan esoknya, ketika mataku kembali terbuka.
Kecemasan itu kembali menghatui.
Dari ruangan sempit itu, aku yang baru mengumpulkan sadar
mencoba menajamkan telinga.
Masih adakah suaranya tertangkap di gendangku. 
Aku menahan nafas kala itu. 
Sampai ketika aku mendengar suaranya
nafas lega berhembus dari hidungku. 


Aku tak mau kehilangan dia. Setidaknya saat ini.
Tolong izinkan aku. Biarkan aku mewujudkan keinginannya.
Aku mau terus berjuang. Membuat senang hatinya. 
Dan kala itu datang, izinkan aku memeluknya erat.
Agar dia tahu betapa aku sayang padanya.
Meski tanpa begitupun aku tahu dia tahu aku. 


Dia yang paling hebat bagiku. 
Tak akan pernah ada yang mampu melebihi dia.
Aku sayang dia. Meski baru sekarang aku tahu 
bagaiman rasanya takut kehilangan.


Tuhan, tolong izinkan aku bahagiakan dia dulu.
Jangan dulu ambil dia.
Aku sangat sayang dia.
Terima kasih.




_dandeli19