9.17.2009

Teh Hijau Kurangi Resiko sakit Jantung


Artikel ini diambil dari www.liputan6.com . Semoga bermanfaat..

Sebuah penelitian baru membuktikan bahwa teh hijau dapat mengurangi risiko meninggal akibat penyakit jantung dan peredaran darah. Seperti diwartakan The Times of India, Kamis (10/9), penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dari Universitas Okayama, Jepang.

Mereka mengamati kesehatan lebih dari 12 ribu pria dan wanita usia 65 hingga 84 tahun yang tinggal di Jepang. Dalam penelitian tersebut, para sukarelawan diminta mengisi kuesioner mengenai faktor-faktor gaya hidup
seperti rincian pola makan, konsumsi rokok dan alkohol. Demikian dilaporkan The Daily Express.

Setelah tujuh tahun, lebih dari 1.200 sukarelawan meninggal. Namun ketika kuesioner dianalisis, peneliti menemukan bahwa semakin banyak teh hijau dikonsumsi sukarelawan, semakin kecil pula kemungkinan mereka meninggal lantaran terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung dan peredaran darah.

Para sukarelawan yang tak meninggal akibat penyakit tersebut rata-rata meminum antara 420 mililiter hingga 560 mililiter teh hijau per hari. Dibandingkan yang meminum lebih sedikit, risiko meninggal pada mereka lebih kecil 75 persen. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Annals of Epidemiology.

9.11.2009

Telur Dulu atau Ayam

Melihat ayamnya berelur,,Baginda tersenyum dan memanggil pengawal untuk mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum. Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan jawaban yg tepat dan masuk akal. Barang siapa yg menjawab pertanyaan itu akan mendapat imbalan yg amat menggiurkan. Satu pundi penuh uang emas. Tetapi bila tidak bisa menjawab maka hukuman yg menjadi akibatnya.



Banyak rakyat yg mengikuti sayembara itu,, terutama orang2 miskin. Beberapa dari mereka sampai meneteskan air liur,, mengingat beratnya hukuman yg akan dijatuhkan,, maka tak mengherankan bila pesertanya hanya empat orang. Dan salah satu diantaranya adalah Abu Nawas.
Aturan main sayembara itu ada dua. Pertama,,jawaban harus masuk akal. Kedua,, peserta harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri. Pada hari yg telah ditetapkan para peserta sudah siap di dapan panggung. Baginda duduk di atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama. Peserta pertama maju dengan tubuh gemetar.
Baginda bertanya, "Manakah yg lebih dulu,,telur atau ayam ?"
"Telur." jawab peserta pertama.
"Apa alasannya ?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dulu itu tidak mungkin,, karena ayam berasal dari telur." peserta pertama menjelaskan.
"Kalau begitu siapa yg mengerami telur itu ?" sanggah Baginda..
Peserta pertama pucat pasi. Wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas. Ia tidak bisa menjawab. Tanpa ampun ia di masukkan ke dalm penjara.
Kemudian peserta kedua maju. Ia berkata, "Paduka yg mulia,, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yg bersamaan."
"Bagaimana bisa bersamaan ?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila telur lebih dulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami." kata peserta kedua dengan mantap.
"Bukankah ayam betina tidak bisa bertelur tanpa ayam jantan ?" sanggah Baginda memojokkan. Peserta kedua bingung. Ia pun dijebloskan ke dalam penjara.
Lalu giliran peserta ketiga.Ia berkata, "Tuanku yg mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dulu daripada telur."
"Sebutkan alasanmu." kata Baginda.
"Menurut hamba, yg pertama tercipta adalah ayam betina." kata peserta ketiga meyakinkan.
"Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan tidak ada." kata Baginda memancing.
"Ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri. Lalu menetas dan menurunkan anak ayam jantan. Kemudian manjadi ayam jantan dewasa dan mengawini induknya sendiri." peserta ketiga berusaha menjelaskan.
"Bagaimana bila ayam betina mati sebelum ayam jantan yg sudah dewasa sempat mengawininya ?"
Peserta ketiga pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda. Ia pun dimasukkan ke penjara.
Kini tiba giliran Abu Nawas.
Ia berkata. "Yang pasti adalah telur dulu, baru ayam."
"Coba terangkan secara logis." kata Baginda ingin tahu.
"Ayam bisa mengenal telur, sebaliknya telur tidak mengenal ayam." kata Abu Nawas singkat. Agak lama Baginda merenung. Kali ini Baginda tidak dapat menyanggah alasan Abu Nawas.